“Sitik Tapi Netes” Diklat HW PAUD Sukoharjo

 “Sitik Tapi Netes” Diklat HW PAUD Sukoharjo


SUKOHARJO – “Beri Salut…. Kasih W kasih O kasih W Wou, lha kok saee sanget, saee sanget… Siip Mantab”. Itulah kalimat apresiasi yang tak pernah absen di setiap acara Kepanduan Hizbul Wathan (HW) PAUD. Pastinya kekompakan suara dan riuhnya selalu memenuhi ruangan yang ditempati.

Tepat sehari setelah hari Pahlawan (11/2023), Majelis PAUD Dasmen PDA Sukoharjo Gelar Diklat Pendalaman Materi Kepandauan HW PAUD di Aula SMK Muhammadiyah Sukoharjo dengan peserta kurang lebih dua puluh orang yang tediri dari alumni TOT HW PAUD Karangnyar yang sebagian besar beprofesi Guru TK dan anggota PAUD Dasmen periode 2022-2027, harapannya agar seluruh anggota baru lebih mengenal HW PAUD itu seperti apa.

Dalam sambutannya, Ketua Majelis PAUD Dasmen, Bekti Dwi Hastuti mengharapkan agar setelah kegiatan diklat ada produk yang dihasilkan yaitu buku saku HW PAUD yang bisa dijadikan sebagai pedoman kegiatan kepanduan untuk lembaga PAUD ‘Aisyiyah di Kabupaten Sukoharjo, tentunya kegiatannya tetap dikemas sesuai tingkatan usia PAUD. Ia juga berpesan bahwa peserta yang mengikuti diklat ini agar bisa menjadi mentor, pionir PANDU HW PAUD dan ujung tombak di Kecamatan Se kabupaten Sukoharjo.

Diklat yang digelar sampai sore ini lebih banyak melakukan praktik. Meskipun sebenarnya ketika Rakewil ‘Aisyiyah, kegiatan HW di usia PAUD hampir ditiadakan karena dikhawatirkan akan memberatkan anak. Maka moment ini menjadi kesempatan bagi Sukoharjo untuk bisa menemukan formula baru agar HW tetap dengan kemasan menyenangkan dan gembira.

Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan Maya Maria Hartarti Ketua PDA Sukoharjo yang membidangi Majelis PAUD Dasmen dalam sambutannya ia menegaskan bahwa HW PAUD itu harus tetap ada karena mengenalkan kepanduan yang dimiliki Muhammadiyah sejak dini itu sangat penting, hanya saja dalam praktiknya tetap ceria dan menyenangkan serta materinya disesuaikan. Maka pada diklat kali ini bersama Kwarda Sukoharjo bisa saling sharing materi apa yang paling tepat untuk usia PAUD sebagaimana tema yang diusung “Ceria Bersama Hizbul Wathan Wujudkan Keceerdasan Karakter Baik, Kesehatan Fisik dan Mental”.

Pelatihan ini meski “Sitik Tapi Mentes”, imbuhnya. Artinya meskipun peserta sedikit tapi akan menghasilkan. Maya juga mengharapkan bahwa setelah kegiatan para peserta benar-benar bisa faham dan mengasilkan modul ajar yang bisa dipakai untuk acuan di lembaga PAUD ‘Aisyiyah Sukoharjo. Hadir di tengah kegiatan pelatihan, Kwarda HW Sukoharjo, Fauzi Nugroho dan Harjanto. Fauzi selalu mengapresiasi positif langkah gerak Aisyiyah Sukoharjo khususnya PAUD.

Kalau ia ibaratkan geraknya seperti cahaya dibandingkan dengan lembaga di atasnya. Karena memang selalu semangat dan bergerak dengan cepat, menurutnya semangat itu penting. “Hizbul Wathan itu gerakan, maka ya harus bergerak”, ucapnya ketika mengawali jalannya pelatihan.
Ia juga sangat optimis karena sebenarnya ketika ingin mengajarkan sesuatu kepada anak itu sangat simpel dan bagi guru PAUD modal itu sudah dimilikinya. Dunia anak dunia bermain ada tepuk, nyanyi sebagaimana yang sudah dilakukan setiap hari. Tinggal bagaimana mengolah materi HW dengan tepat untuk usia PAUD yang penting ada edukasi dan bermakna. Metode untuk anak itu “cerita-menyanyi-menggambar dan apresiasi”, kenangnya ketika mengajar petama kali di Sekolah Dasar.

Pada materi inti disampaikan oleh Harjanto. Ia mengajak peserta membedah buku Tuntunan Panduan HW PAUD sampai mengantarkannya pada kegiatan praktik. Ia memberikan support sekaligus apresiasi positif untuk para peserta. Tidak membutuhkan waktu lama peserta mudah menangkap materi yang disampaikan dan membuat sampel modul ajar kepanduan HW PAUD. Ide kreatif dan improvisasi secara langsung disaksikan Harjanto ketika praktik.
Keakraban semakin terasa saat kerja kelompok dan ketika harus menemukan ide-ide baru, ungkap salah satu peserta, Shofi.

Sebagai kegiatan akhir adalah Rencana Tindak Lanjut (RTL). Dari masing-masing peserta diberi tugas lanjutan yang harus segera diselesaikan dan dikumpulkan sesuai waktu yang telah ditentukan. “Kalau tidak dicoba, tidak akan tahu, kesempatan hari ini kita telah mencobanya dan hasilnya sangat menyenangkan, sangat yakin anak tidak akan merasa terbebani”, ungkap Maya bahagia saat penghujung kegiatan RTL.
Sedangkan Ketua Majelis PAUD Dasmen membubuhkan kalimat akhir di sesi penutupan “Mumpung masih hangat, jangan menunda waktu, segera selesaikan menjadi sebuah buku”.

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *