Tanggapan Ustadz Ihsan Saifuddin Terkait Kasus Ratusan Pelajar Hamil di Luar Nikah

SUKOHARJO-Kasus Ratusan pelajar SMP dan SMA di Ponorogo, Jawa Timur, hamil di luar nikah membuat keprihatinan banyak pihak salah satunya datang dari Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukoharjo.
“Kami menyampaikan keprihatinan terkait hal tersebut. Kami menganggap sistem pendidikan yang gagal menjadi salah satu faktor penyebab persoalan tersebut. Karena dalam pendidikan itu harus disertai tentang moral, karakter yang baik, sehingga tercetak anak didik yang berkarakter dan berakhlakul karimah,”ujar Ustadz Ihsan Saifuddin Ketua Majelis Tabligh PDM Sukoharjo kepada Jamumedia, Rabu (8//2023).
Lanjut Ustadz Ihsan, semua itu tidak bisa dipisahkan dengan satu dan lainnya sebab pendidikan harus serba cakup.
Dari faktor keluarga, masyarakat, guru dan pedidikan semua dituntut maksimal dan optimal untuk mewujudkan pendidikan yang sempurna.
Terlebih di era saat ini tentang derasnya arus informasi pada sebuah media terutama media sosial yang diakses melalui HP. Hampir semua remaja saat ini memegang HP.
HP sendiri merupakan salah satu penyebab rusaknya moral jika salah dalam menggunakan.
“HP merupakan sebuah alat atau dalam istilah biasa disebut Man behind the gun, jadi yang salah itu bukan alatnya namun orangnya yang menggunakan senapan. Dalam hal ini HP digunakan dengan cara yang tidak terkontol,”tambahnya.
Bahkan ada yang menyebutkan bahwa Hp itu sebagai ‘setan gepeng’ yang setiap hari dipegang dibawa kemana-mana. Kalau tidak ditundukkan ini sangat berbahaya.
Pesannya adalah semua pihak harus memiliki semangat untuk andil dalam menjaga moral seperti orang tua, masyarakat atau bahkan media terutama media sosial agar hati-hati menampilkan konten yang menjurus pada rusaknya moral para remaja.
Pimpinan Mahad Baitul Hikmah tersebut menambahkan, seorang penyair Arab mengatakan tentang pentingya adab, sampai dikatakan kalau akhlak (adab) nya sudah hilang dari peredaran anak bangsa maka martabat sebuah bangsa akan hilang.
Martababat sebuah bangsa itu berpulang dari akhlaknya, jika hilang maka martabat sebuah bangsa akan hilang.
“Maka sekali lagi ini merupakan tugas bersama para ustadz, dai, ulama hingga penyelenggara negara. Bahkan pihak pertama adalah penyelenggara Negara karena mereka yang punya kuasa,”pungkasnya. []